Jumat, 22 Maret 2019


          


          Lilo seorang yang pendiam. Tak banyak bicara, lebih suka mendengarkan. Karena dengan mendengarkan, dia banyak tahu perspektif orang. Lilo bagai botol kosong, ringan, mudah ditendang. Tak ada air yang memenuhinya. Pengetahuannya sedikit, dia tak tahu dunia, banyak tak tahu tentang kehidupan. Dia merasakan indahnya kehidupan hanya dari cerita orang. Lucu.

        Dalam hatinya ingin menangis. Walau dia tahu pada akhirnya semua botol akan kosong, setidaknya dia ingin merasakan air. Lilo takut menjadi botol kosong yang hanya teronggok di pinggir jalan, menjadi sampah. Lilo takut menjadi sampah.

Dalam hatinya ingin menangis. Lilo masih sama seperti yang dulu. Belum ada air yang mengisinya. Akankah dia benar-benar menjadi sampah? Lilo tak tahu botol macam apa dia, botol kaca atau plastik. Apa pun itu, dia tidak ingin jadi sampah.

"Sampah akan selalu jadi sampah jika tak diolah." ucap sahabat Lilo. Itu sedikit memberi Lilo harapan. Jangan takut jadi sampah, sampah tak selamanya sia-sia, apalagi botol. Lilo sadar dirinya adalah sebuah potensi, sebuah botol, yang hanya perlu diolah.


Anjiiirrr gua nulis apaan si -____-



0 komentar: