Kisah-kisah mitologi Yunani telah membentuk
dasar pemikiran tentang nenek moyang kuno kita. Kita telah mendengar cerita
tentang Theseus dan Minotaur dan bagaimana Pandora membuka sebuah kotak dan
mengutuk manusia dengan kejahatan-kejahatan dunia. Kita mengetahui Aphrodite
sebagai dewi cinta dan Pegasus sebagai kuda bersayap. Namun itu hanyalah
sebatas permukaan saja. Mitologi Yunani kadangkala diceritakan sebagai tempat
yang jauh lebih kelam dan lebih aneh dari yang kita pikirkan. Berikut adalah
beberapa hal yang mungkin tidak pernah terungkap tentang dewa dan dewi Yunani
yang telah kita kenal.
1.
Aspek Militer dari Aphrodite
Aphrodite
terkenal sebagai dewi cinta dan
kecantikan. Namun selain itu, ada juga aspek militer dalam menyembah dewi ini.
Di beberapa daerah di Yunani kuno, percaya bahwa Aphrodite dan Ares terhubung
erat. Keduanya memiliki hubungan cinta setia yang menghasilkan lima anak-Eros,
Phobos, Deimos, Anteros, dan Harmonia. Karena alasan ini, tidak mengherankan
mengapa ia sering dikaitkan juga dengan peperangan.
Patung dan penggambaran Aphrodite lengkap dengan baju
besi dan senjatanya telah ditemukan di kota-kota pelabuhan, sebagai bukti
pendukung bahwa ia sering dimohon oleh pedagang, pelaut, dan wisatawan lain
untuk laut yang tenang. Aphrodite juga dikenal sebagai penjaga perwira angkatan
laut dan pelindung hukum perdata. Dia adalah dewi yang disembah untuk hakim dan
tokoh politik lain agar memberkati mereka dengan harmoni dan hubungan damai.
2.
Anak Perempuan Pandora dan Banjir Besar
Pandora menjadi terkenal karena ia membuka kotak yang
melepaskan semua kejahatan ke dalam dunia. Apa yang kurang terkenal dari dia
adalah menjadi nenek dari umat manusia. Pandora adalah istri dari Titan
Epimetheus, saudara Prometheus. Zeus, yang sudah kesal dengan Prometheus karena
mencuri api dari para dewa, tidak hanya merekayasa ciptaan Pandora tetapi
menghadiahinya dengan kotak terkenal sebagai hadiah pernikahan. Setelah membuka
kotak, Pandora dan Epimetheus memiliki seorang putri fana, bernama Pyrrha.
Pyrrha kemudian menikahi Deukalion, putra Prometheus.
Para dewa terus muak dengan tindakan korupsi para makhluk
ciptaan mereka, sehingga mereka mengirim banjir besar ke bumi untuk
menghancurkan manusia. Prometheus mampu memperingatkan putra kandung dan putri
tirinya, untuk kemudian berlindung di puncak tinggi Gunung Parnassos dan
selamat. Ketika air banjir surut, pasangan tersebut meminta Oracle di Delphi
mengenai apa yang harus dilakukan. Dia menjawab bahwa jika mereka melemparkan
tulang ibu mereka ke tanah, dunia akan kembali dihuni oleh manusia. Karena Gaia
adalah ibu mereka, mereka melemparkan batu ke bumi. Batu yang dilemparkan oleh
Deukalion menjadi pria, dan batu yang dilemparkan Pyrrha menjadi wanita.
3.
Keabadian Para Dewa Olimpia Bukanlah yang Pertama
Ketika kita berpikir tentang mitologi Yunani, yang ada di
benak kita biasanya adalah Zeus, Hera, Poseidon, dan saudara lainnya sebagai
kekuatan utama. Tapi para dewa Olimpia ternyata bukan menjadi yang pertama –
atau bahkan yang kedua – kelompok para abadi yang membentuk dunia.
Pertama ada Chaos, yang berasal dari Bumi (Gaia) dan
cinta (Eros). Tartarus dan Underworld, juga diciptakan dari Chaos. Gaia
kemudian melahirkan Sky, Sea, dan Mountain. Dia kemudian mengambil Sky, Uranus,
untuk menjadi suaminya dan salah satu dari banyak anak-anak mereka adalah Titan
Cronus. Cronus, pada gilirannya, mengambil adiknya Rhea sebagai istrinya, dan
mereka melahirkan para dewa Olimpia yang abadi: Poseidon, Hera, Demeter,
Hestia, Hades, dan si bungsu, Zeus. Cronus tahu bahwa mereka pada akhirnya akan
melampaui dia dalam kekuasaan dan menelan mereka untuk mencegah hal itu
terjadi. Secara bersama-sama, Gaia dan Rhea menyelamatkan Zeus, yang kemudian
kembali untuk membebaskan saudara-saudaranya.
4.
Zeus, Sifat Kebinatangan dan Pemerkosaan Berantai
Zeus dikenal sebagai bapak para dewa, dan lebih luas
lagi, dia juga ayah dari banyak orang. Hubungan asmaranya baik dengan makhluk
fana dan abadi telah dikenal secara luas. Istri pertamanya, Titan Metis, telah
tergoda oleh Zeus dan kemudian mengandung Athena. Zeus mendengar ramalan
tentang betapa kuat putrinya dan kelak akan menggantikan posisinya, dia
kemudian menelan mereka berdua.
Hal yang tidak biasa bagi Zeus untuk mengambil bentuk
hewan dalam rangka memenuhi hasratnya, membuka pertanyaan apa maksud dari
perubahan bentuk Zeus ini. Dia merayu Demeter dan putrinya Persephone (istri
saudaranya) dalam bentuk ular, Asteria dan Aiginia dalam bentuk elang, Boetis
dalam bentuk kambing, Europa dalam bentuk banteng, Eurymedousa dalam bentuk
semut, Phthia dalam bentuk burung merpati, dan Leda dalam bentuk angsa. Mungkin
bentuk yang paling aneh adalah ketika merayu Danae, yang didekati dalam bentuk
hujan emas, menghamilinya dan kemudian lahirlah pahlawan Perseus. Bukan hanya
dengan bentuk hewan dan benda mati saja Zeus merubah diri untuk mengambil
keuntungan dari wanita, namun juga dengan berubah wujud menjadi suami mereka,
seperti yang ia lakukan pada Alkmene, ibu Hercules.
5.
Kebanyakan Monster Yang Anda Kenal Memiliki Ibu Yang Sama
Namanya adalah Echidna. Setengah wanita dan setengah
ular, Echidna adalah putri dari Phorcys dan Ceto, menjadikannya adik lain dari
Medusa. (Sumber lain mengatakan bahwa ia lahir dari Tartarus-neraka dan
Gaia-bumi). Tartarus dan Gaia adalah orangtua dari suami Echidna, Typhon, naga
berkepala seratus. Echidna dan Typhon secara bersama-sama menelurkan daftar
seluruh monster mengerikan yang akan menantang para pahlawan dan dewa.
Hercules kemudian bertempur dengan anak-anaknya yaitu
singa Nemea; Cerberus, anjing berkepala tiga milik Hades; Hydra berkepala
banyak; dan Ladon, naga yang melindungi Apel Emas Hesperides. Ia juga adalah
ibu dari Chimera, Sphinx, Scylla monster laut, naga Colchian, dan elang yang
memakan hati Prometheus setiap hari dalam hukuman kekal karena mencuri api dari
para dewa.
6.
Medusa Memiliki Saudari Perempuan yang Sama Jeleknya
Sama populernya
dengan kisah Theseus dan Minotaur adalah kisah Perseus dan Medusa. Perseus sang
pahlawan bertugas membunuh Medusa, seorang wanita mengerikan dengan rambut
ularnya, yang akan mengubah siapa pun yang memandangnya menjadi batu. Dia
berhasil membunuhnya tentu saja, tapi apa yang jarang disebutkan adalah bahwa
Medusa ternyata bukan satu-satunya wanita berambut ular.
Medusa adalah satu-satunya makhluk fana dari tiga
bersaudara, dan semua dari mereka adalah Gorgon. Adik-adiknya, Stheno dan
Euryale, adalah Gorgon abadi dengan penampilan mengerikan, sama seperti Medusa.
Mereka semua adalah anak-anak perempuan dari Phorcys, dewa laut, dan adiknya,
Ceto. Mereka menjabat sebagai wali ke dunia bawah tanah (neraka). Selain
memiliki rambut ular, para Gorgon itu juga dikatakan memiliki tangan kuningan
yang sangat kuat. Hari ini, kita mengingat nama Medusa karena dia satu-satunya
Gorgon dimana Homer berbicara tentang dia dalam karya-karyanya.
7.
Theseus Adalah Seorang Yang Brengsek
Kita semua telah mendengar cerita tentang bagaimana
Theseus dengan berani berpetualang ke dalam Labyrinth di Krete dan membunuh
Minotaur (makhluk berkepala banteng), menyelamatkan orang-orang di kota itu
dari beban pengorbanan. Apa yang jarang diceritakan tentang Theseus adalah ia
sebetulnya orang yang brengsek. Labyrinth yang menjadi tempat tinggal Minotaur
tersebut merupakan sebuah jalan yang rumit (maze) yang dirancang oleh Daidalos
dan tak seorang pun pernah menemukan jalan keluar. Satu-satunya alasan Theseus
melakukan tindakan heroik tersebut adalah ia mendapat bantuan dari Ariadne,
putri Raja Minos. Ariadne memiliki bola ajaib dari benang emas yang
memungkinkan Theseus untuk menemukan jalan keluar.
Setelah Minotaur mati, Theseus meninggalkan Krete dengan
putri yang telah menyelamatkan hidupnya – namun kemudian meninggalkannya di
pulau Naxos saat ia tertidur. Menurut beberapa cerita, Ariadne memiliki akhir
yang bahagia ketika dia menikah dengan dewa Dionysus dan diberikan keabadian –
versi lain mengatakan dia dibunuh oleh Artemis. Apapun itu, Theseus masih tetap
seorang yang brengsek, dan memiliki anak dengan beberapa wanita lain.
Dan jangan melupakan bahwa Theseus pun lupa untuk
mengibarkan layar merah di kapalnya sekembalinya dari Krete, sinyal kepada
ayahnya bahwa ia aman. Ayahnya, yang tidak melihat sinyal itu kemudian
melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari tebing karena putus asa.
Theseus juga diberikan kredit karena menemukan Athena. Menurut Plutarch,
Theseus memutuskan bahwa tidak ada cara yang lebih baik untuk menambah populasi
kota mudanya dengan cara memperkosa para wanita, membuatnya mendapat kebencian
abadi dari para keluarga barunya itu.
8.
Dewi Keperawanan Adalah Wanita Pembunuh Yang Terkenal
Artemis adalah saudari kembar dari Apollo dan putri dari
Zeus. Ketika ia muda, ia memohon kepada ayahnya agar tetap perawan untuk
selamanya dan permohonannya dikabulkan. Dia adalah wanita pemburu, dan pada
saat yang sama, merupakan pelindung binatang. Sejauh ini ia merupakan dewi
keperawanan dan kemurnian, ia juga adalah dewi melahirkan dan penghancur wanita
muda. Ibu tirinya, Hera, menyebutnya singa di antara wanita.
Artemis membunuh enam putri
Niobe, yang telah membual bahwa dia memiliki anak lebih banyak dari ibu
Artemis, Leto. Dia menuntut pengorbanan Iphigenia untuk pembalasan atas
pembunuhan rusa suci oleh ayahnya (meskipun dalam beberapa versi, Artemis
menyimpan gadis itu pada saat terakhir). Dalam kehidupan nyata ritual kultus
Artemis, ada kasus kekejaman yang ekstrim, mulai dari ritual menggambar dengan
darah dari tenggorokan seorang pria sampai dengan pemukulan dan pencambukan.
9.
Ares Selalu Menundukkan Kepala Pada Seorang Gadis
Ares mungkin dewa perang, tapi dia juga adalah seorang
yang pengecut – dan keluarganya membenci dia karena hal tersebut. Zeus dan Hera
cenderung melihat anak mereka itu dengan sedikit penghinaan, dan karenanya
adiknya Athena berbagi tempat dengan Ares sebagai dewa pengawas peperangan.
Ares melambangkan malapetaka dan pertumpahan darah, sementara Athena adalah
dewi pertahanan, kekuatan, dan pertempuran yang luhur – dan Ares selalu
menundukkan kepala padanya.
Keduanya ditampilkan dalam The Iliad, dan lebih dari
sekali Athena melakukan campur tangan terhadap Ares atas nama pertempuran yang
adil dan luhur. Ares pun seringkali bergantung pada Athena untuk melindungi dia
dari murka orangtuanya. Ketika Ares mendapatkan keberhasilan di medan perang,
itu karena berada di sisi Athena. Ketika ia menantang Athena, ia mengalami
kekalahan. Ares digambarkan merengek kepada ayahnya ketika dewi kebijaksanaan
dan ahli strategi menempatkan dia kembali ke tempat asalnya, dan keluhannya
terpenuhi dengan sedikit perasaan kebapakan.
10.
Hades Bukanlah Seorang Yang Sepenuhnya Jahat
Sebagai dewa
kematian dan dunia bawah tanah, Hades sedikit menderita dengan citra buruknya.
Dalam budaya tertentu, ia sering dianggap sebagai setan neraka. Untuk memulai
cerita, Hades tidak pernah memilih neraka sebagai
tempat domisilinya. Dia dan saudara-saudaranya, Zeus dan Poseidon, menarik
undian untuk melihat siapa yang akan menjadi penguasa alam. Zeus akhirnya
menguasai langit dan dunia atas, Poseidon menguasai laut, dan Hades menguasai
dunia bawah tanah.
Sebagai penguasa dunia bawah tanah, dia sebetulnya
seorang yang cukup adil. Ketika penyair Orpheus turun ke bawah tanah untuk
mengambil istrinya, Hades begitu tersentuh oleh permohonan penyair tersebut dan
ia setuju untuk membiarkan wanita itu pergi – dengan syarat bahwa mereka pergi
meninggalkan dunia bawah tanah tanpa melihat ke belakang (Namun ia
mengindahkannya tentu saja, dan ia betul-betul kehilangan istrinya kali ini).
Demikian pula, ia berurusan cukup adil dengan Hercules ketika pahlawan tersebut
mendekatinya, mengatakan bahwa ia perlu untuk kembali ke dunia atas bersama
dengan anjing berkepala tiga milik Hades sebagai bagian dari pekerjaannya.
Penting juga untuk dicatat bahwa bukan Hades yang bertanggung jawab untuk
menghukum atau melakukan penebusan jiwa. Mereka yang telah meninggal akan
tunduk pada penghakiman dari tiga dewa – Minos, Aiakos, dan Rhadamanthys –
bukan Hades.
0 komentar:
Posting Komentar