Gendut
Emang Nggak Cantik Ya?
Hampir
semua wanita menginginkan tubuh langsing indah. Rela diet ketat dan
menghabiskan jutaan Rupiah guna mendukung kesuksesan dietnya. Kenapa pengen
langsing? Pasti kebanyakan mereka beralasan agar terlihat cantik, sexy, dan
tentunya untuk memikat kaum lelaki. Dan sisanya karena alasan kesehatan.
Lha
terus, emang kalo gendut nggak cantik, sexy dan memikat gitu? Udah susah si
ya..!! stereotip kita udah dipengaruhi oleh media. Pikiran kita udah didoktrin
media bahwa definisi cantik itu harus yang bertubuh indah nan langsing.
Di
jaman yang udah modern kayak gini, dimana makanan berevolusi menjadi makin
enak, murah, mudah didapat, dan banyak, akibatnya banyak penduduk naik berat
badannya. Sadarkah kalian bahwa memakan makanan enak adalah salah satu cara
menikmati hidup? dan kalian nggak bisa menikmati itu karena alasan diet demi
tubuh yang indah?
Cewek
emang serba salah ya!
Nah
itu untuk orang yang gendut akibat pola makan salah. Terus untuk orang gendut
yang keturunan? Yang udah gendut dari kecil? Yang mau makan singkong rebus atau
ayam KFC tetep aja akan gendut gendut juga? Kalo bisa milih, semua orang juga
pengen bertubuh indah. Tapi kalo gitu jadinya, dunia ini nggak asik dong! Karena
kita semua akan terlihat sama.
Gendut
itu unik! Menurut ke-sotoy-an gua, jumlah orang berbadan ideal itu jauh lebih
banyak dari jumlah orang gendut di dunia. Di setiap negara pasti ada yang
gendut, dan keberadaan orang gendut itu yang membuat kita semua berbeda,
bermacam bentuk.
Nah,
balik lagi ke masalah emangnya gendut
nggak cantik ya?
Gua
akan sedikit cerita pengalaman pribadi. You know what guys? Gua cewek usia 21
tahun, tinggi 155 cm dengan berat 69 kg, dan kalian tau BMI gua berapa? 28,72
dengan keterangan overweight. Shit
-____- BMI normal untuk wanita adalah 18,6 – 25,0.
Dengan
tubuh gua yang gemuk ini, gua selalu merasa minder, nggak pede, membenci diri
sendiri, membenci cermin, membenci kamera, pokoknya benci dengan pantulan diri sendiri.
Tapi mau gimana lagi, inilah tubuh yang Allah kasih, dan gua menjalani hidup
setiap hari dengan tubuh ini. Ya gua harus menerimanya. Ada pepatah bilang Accept what you can’t change, or change what
you can’t accept. Gua gemuk dan ga bisa diet, berarti gua harus
menerimanya. Atau Gua gemuk dan ga bisa menerimanya, berarti gua harus diet. Begitulah
kalo dimaknakan.
Belom
lama ini gua foto studio sama temen-temen tercinta gua. Gua udah wanti-wanti
nih mau foto studio, dan gua nggak mau terlihat gendut banget di foto -____-
alhasil lumayan pas hari H gua berhasil menghilangkan 2 kg dengan berpuasa
(emang lagi puasa ramadhan waktu itu. hehehe)
Jepretan
pertama, shit gua sama sekali nggak nyaman sama diri sendiri. Nggak mau pose
aneh-aneh takut guanya jelek. Sebisa mungkin nutupin bodi gua yang terlihat
besar ini. Tapi..... gua mencoba mantapkan hati gua. Gua harus pede! Karena gua
percaya, ketika gua pede maka guanya akan terlihat bagus.
Dan
kalian tau guys? Bener..!! ternyata hasil fotonya bagus-bagus..!! (ya iyalah
foto studio masa nggak bagus wkwkw). Bukan, maksud gua bagus dalam artian, ya
gua pede saat pemotretan, gua percaya hasilnya bagus, gua percaya kalo gua
cantik, gua percaya kalo gua menarik, dan itu semua terwujud guys! Liat nih
fotonya di bawah.. (btw, gua paling kiri kerudung item)
Nggak
kalah cantik kan sama temen-temen cewek gua yang laennya? Hehehe (yang penting
pede)
Hayo
siapa yang masih nganggep gua nggak cantik? Sini gua senyumin biar jatuh cinta
lu wkwkwk
Kekuatan
pikiran itu emang dahsyat menurut gua. Saat kita yakin, kita pede, maka tanpa
kita sadari aura positif akan mendorong kita untuk memberikan yang terbaik,
membuat kita jadi maksimal, dan hasilnya pun juga akan maksimal.
Semua wanita itu cantik. Mau apa pun ukurannya, mau apa pun warna kulit dan rambutnya. Jangan remehkan wanita gendut! Walau tubuhnya tak seindah model, sesungguhnya dia lebih enak dipeluk dari pada yang kurus. Pikiran positif bahwa diri kalian cantik cantik cantik dan cantik akan membuat kalian percaya diri. Saat kalian percaya diri, maka cantiklah kalian :)
0 komentar:
Posting Komentar